Antara SDM Indonesia dan Jepang

Written by on ,
sdm

Antara Indonesia dan Jepang. Indonesia merupakan bagian dari negara di dunia dengan jumlah penduduk terbesar. Tentunya, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, pasti juga terdapat banyak SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas tinggi. Hal ini merupakan peluang besar bagi negara Indonesia dengan memanfaatkan SDM yang ada untuk membangun negara yang berkemajuan demi bersaing di dunia Internasional (Go International).

Akan tetapi, fakta yang terjadi di Indonesia dengan jumlah penduduk yang begitu besar mengakibatkan banyak tenaga kerja menjadi pengangguran. Hal ini disebabkan karena terdapat kesenjangan antara banyaknya jumlah tenaga kerja dengan minimnya lapangan kerja. Tegasnya, lapangan kerja di Indonesia tidak bisa menampung tenaga kerja yang ada.

Implikasinya, tentu Indonesia akan mengalami keterpurukan karena tingkat pengangguran semakin besar, serta kemiskinan akan merajalela diseluruh pelosok negeri ini. Sehingga akan muncul problem baru yakni kejahatan yang semakin marak, seperti perampokan, pembunuhan, begal dan lain sebagainya demi mendapatkan sejumlah uang yang banyak untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Selain itu, banyak tenaga kerja yang memiliki kualitas yang relatif rendah. Walaupun di Indonesia banyak SDM yang berkualitas, akan tetapi yang tidak berkualitas jauh lebih banyak. Penduduk yang begitu banyak yang diharapkan dapat menghasilkan peluang besar ini, justru malah muncul masalah baru.

Negara Jepang
Sepintas cobalah kita melihat gambaran negara Jepang. Jepang merupakan sebuah negara yang sangat maju dikawasan benua Asia. Baik itu di bidang ekonomi, industri, maupun IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Padahal Jepang sangat minim dengan SDA (Sumber Daya Alam) yang ada di negaranya. 

Rakyat Jepang hidup dengan sangat prihatin. Hidup yang prihatin tidak membuat rakyat Jepang menjadi putus asa dan patah semangat. Akan tetapi malah sebaliknya, Jepang semakin bersemangat, pantang menyerah, serta bekerja keras untuk dapat bersaing di kancah Internasional.

Banyak sekali masalah yang dihadapi Jepang. Jepang pernah ditimpa musibah yang sangat besar, yaitu pada tahun 1945, Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu. Kala itu banyak korban jiwa, dan semua infrastruktur di wilayah itu musnah hancur terbakar.

Selain itu, Jepang merupakan Negara yang sering dilanda bencana alam. Diantaranya adalah banjir, tsunami, dan gempa bumi yang sering melanda di negara Jepang. Akan tetapi sikap semangat, pantang menyerah, serta pekerja keras yang telah melekat inilah yang menjadikan Jepang dapat dengat cepat bangkit kembali dan bisa bersaing dengan negara maju lainnya.

Indonesia Bangkit
Dengan kita menilik gambaran umum negara Jepang, diharapkan rakyat Indonesia dapat tergugah. Indonesia dapat terbangun dari tidurnya, dalam artian Indonesia segera bangkit dari keterpurukan rumitnya masalah yang sedang menimpa di negeri tercinta ini. Diantaranya adalah terkait dengan banyaknya jumlah penduduk dan SDM yang lemah. Indonesia harus bisa mencontoh atas sikap pantang menyerah, semangat, dan pekerja keras seperti yang telah dilakukan oleh rakyat Jepang. 

Sehingga SDM di negara kita berkualitas. Karena SDM lah yang mempunyai peran untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan sebuah negara. Dengan demikian SDM yang sangat banyak dapat menjadi sumber produktif potensial kemudian dapat berubah menjadi sumber produktif nyata yang siap untuk bekerja membangun bangsa, kemudian dapat bersaing di dunia Internasional (Go International).

Jangan sampai rakyat Indonesia menjadi rakyat yang pemalas dan mudah putus asa. Itu merupakan sebuah penghambat dari majunya Negara Indonesia. Bahkan dalam Al-Qur’an telah dijelaskan terkait dengan sikap selalu semangat, pekerja keras, dan tidak berputus asa dalam menghadapi masalah.

Diantaranya adalah Q.S. Ar-Ra’d:11: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri”. QS. Al-Insyiqoq:6: “Wahai manusia sesungguhnya kamu harus bekerja keras (secara sungguh-sungguh) menuju keredaan Tuhanmu”. Dan yang terakhir adalah perintah untuk tidak putus asa, sesuai dalam Q.S. Yusuf: 12: “dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. ". Wallahu A’lamu bi Al-Shawab ( Chilman Syarif )
.