Ambil Pelajaran Hidup dari Roda

Written by on ,
roda

PELAJARAN DARI RODA Anda tentu sudah sangat mengenal benda yang satu ini bukan? Ada sebuah cerita unik yang dapat kita petik dari roda. Pada suatu hari sang anak memperhatikan ayahnya yang sedang menambal ban motornya. Ia pun menghampiri sang ayah dan bertanya. 
“Ayah, mengapa kau bersusah payah menambal roda motor ini? Padahal engkaupun mampu membelinya yang baru atau menyuruh orang menambalkannya ?” Sang ayah tersenyum dan menjawab. 
“Nak, maukah kau kuberi tahukan pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari roda ini?” Sang anak mengernyitkan dahinya Nampak guratan-guratan bingung, namun tak lama kemudian ia mengangguk. 
“Pelajaran pertama: hidup ibarat roda, yang mana selalu berputar dan semua sudah ada kadarnya masing-masing. Adakalanya seseorang diatas, namun suatu saat nanti ia akan merasakan sesuatu yang di bawah,” 
“Pelajaran kedua: roda selalu konsisten. Mengapa demikian? Semenjak dahulu hinga sekarang bentuk roda selalu bulat. Tak ada roda yang kotak ataupun seitiga. Inilah hendaknya seorang muslim. Konsisten untuk memegang syiar-syiar agama tanpa takut sedikitpun”

“Pelajaran ketiga: berguna dimanapun: meskipun tempatnya dibawah, sebagus apapun kendaran tersebut tidak akan lengkap dan berguna tanpa adanya roda yang melengkapi struktur kendaraan tersebut. Jikalau seorang muslim memiliki sifat seperti ini maka damailah alam. hendaknya kita menjadi seperti ini. Dimanapun kita berpijak, dimanapun kita bersinggah disitulah kita memberi manfat. Ketiadaan kita dicari-cari dan dibuutuhkan. Keberadaannya dielu-elukan. 

“Pelajaran keempat: tidak pernah iri: sebagaimana yang kita ketahui roda tempatnya adalah bawah. Bila diibaratkan ia adalah jantungnya kendaraan tanpa adanya dia kendaraan tak berarti apapun. Namun pernahkah seseorang yang membeli sebuah kendaran yang tertarik dengan rodanya? Pasti yang pertama diperhatikan adalah bentuk dan warna kendaraan tersebut. Namun pernahkah roda merasa iri ? Hal ini tentunya sangat sulit dilakukan yaitu kerja keras yag kita lakukan tak terlihat, justru yang terlihat adalah hal lain yang lebih indah. Padahal kita sudah bersusah payah. 
Yaa .. kita tidak boleh iri dan tetap mengiklaskan semunya. Balasan hanya milik Allah. Manusia tidak tahu tapi Allah Maha Tahu. 

“Pelajaran ke lima: roda menerjang batu: roda temptanya dibawah, maka ia lah yang lansung berhadapan dengan batu, tanah, panasnya aspal dan lain-lain. Bagaimanapun medannya, roda tetap berjalan dan menerjang. Begitu pula seorang muslim yang baik, sebesar apapun masalahnya harus kita hadapi. Karena ujian itulah yang menaikkan derajat kita. Tak peduli seberat apapun hadapi dengan sebuah keoptimisan. Bagai roda yang selalu menerjang batu. “

Anak itupun tersenyum puas mendengarkan penuturan ayahnya. Ternyata hanya dari sebuah roda kita dapat menmbil pelajaran penting didalamnya. ( Uhibbukum Fillah )
.