Tahukah Anda, bahwa hutan tak melulu identik dengan tarzan dan area pelosok? Hutan mempunyai banyak macam, salah satunya ialah hutan kota. Apakah hutan kota itu berarti “hutan masuk kota” layaknya anggapan “listrik masuk desa”? Mungkin. Tapi yang jelas, seperti ini sedikit gambaran apa itu hutan kota.
Hutan kota merupakan salah satu bentuk Ruang Terbuka Hijau (RTH), di mana kumpulan vegetasi berdiri di areal publik maupun privat, dan diakui oleh pejabat berwenang sebagai hutan kota. Menurut PP Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota, definisi hutan kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.
Untuk apa kota punya hutan?
Perkotaan biasanya mempunyai dinamika pada berbagai aspek, misal: pembangunan, pertambahan penduduk, dan urbanisasi. Jika ketiga hal tersebut meningkat dari waktu ke waktu, dapat terjadi peningkatan kebutuhan ruang, udara bersih/oksigen, serta kenyamanan (suhu udara dan kelembababn udara yang sejuk). Belum lagi jika terdapat aspek lain yang memberi dampak pada lingkungan, misal, peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang dapat menaikkan tingkat pencemaran.
Nah, adanya hutan kota menjawab permasalahan-permasalahan tadi. Manfaat yang didapat dari adanya hutan kota, beberapa diantaranya adalah:
a) Menyerap debu dan karbon dioksida
b) Penghasil oksigen
c) Meredam kebisingan
d) Penahan angin
e) Meningkatkan keindahan
f) Meneduhkan karena cahaya matahari terhalang tajuk pohon.
Pemilihan jenis pohon untuk membentuk hutan kota tidak dapat sembarangan. Pemilihan didasarkan apa jenis lahannya, fungsi lahan, sifat dan ciri jenis pohon, persyaratan tumbuh pohon, nilai estetika pohon (Fandeli dkk, 2004). Misal, hutan kota di kawasan perkantoran, jenis pohon yang akan ditanam mempunyai kriteria memiliki nilai estetika, mmemiliki nilai filosofi, dan tak menggugurkan daun. Contoh pohonnya: sawo kecik, pinus, cemara gunung, dll. Berbeda kriterianya jika pohon yang akan ditanam ada di kawasan tepi jalan: akar kuat, tidak mudah roboh, daun dan buah berukuran kecil, memiliki nilai estetika. Contoh pohonnya: mahoni, cemara laut, asam jawa, dll.
Nah, begitulah sedikit gambaran tentang hutan kota. Menarik, bukan? Apalgi jika di dalam hutan kota ada tarzan kotanya. Tak terbayang serunya. Salam rimba! (Hesty P.R ) Cara Hidup Sehat di Era yang Serba Instant