HUBUNGAN SOFTSKILL DAN LAPANGAN KERJA TEKNIK KIMIA. Menjadi sarjana adalah kewajiban seorang mahasiswa. Bila ditanya, pastilah semua mahasiswa menginginkan hal yang demikian dengan jalan yang mulus. Secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, bisa kurang dan bisa lebih. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan.
Setelah mencapai gelar itu, berlanjut dengan proses mengabdi kepada masyarakat. Ada sebagian yang menerjemahkannya untuk menjadi pekerja di tempat orang, maupun membangun sebuah lapangan kerja sendiri. Secara lebih khusus, sebagai sarjana teknik sebenarnya banyak sekali profesi yang dapat dilakukan. Namun yang menjadi pertanyaan adalah mampukah seseorang untuk mengimplementasikan hardskill mereka dengan landasan softskill yang mereka miliki? Saat ini banyak diterapkan pengembangan softskill di kampus-kampus Indonesia. Bahkan ada yang telah menyusunnya dengan sebuah pola; success skill – creativity – leadership – entrepreneurship.
Itu semua adalah usaha dan fasilitas yang diberikan kampus kepada mahasiswanya. Masalah hasil, mahasiswa sendiri yang menentukan. Hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya pengangguran-intelejensi tinggi dari banyak perguruan tinggi di Indonesia. Banyak dari mereka yang selama kuliah hanya mengejar kecerdasan otak kiri semata. Berandalkan kemampuan otak, mereka dengan tekun mengikuti setiap kuliah-mengerjakan tugas-pulang-belajar-ikut lomba adu kemampuan otak disana-sini dll tanpa ada waktu untuk bersosialisasi dan mengembangkan kemampuan umum lainnya. Bahkan untuk tugas kelompok sekalipun, mereka “rela” mengerjakan tugas itu sendiri tanpa membuka kesempatan untuk berdiskusi bersama rekan-rekannya.
Akan tetapi dunia kerja tak melulu menuntut manusia-serbabisa yang dapat dipekerjakan layaknya robot dan mesin komputer. Mereka menginginkan seseorang yang dapat mengikat orang lain untuk bersinergi dalam mencapai tujuan. Terlebih konteks penulisan ini adalah untuk mahasiswa teknik. Seluas apapun lahan profesi orang teknik, kemampuan akademis mereka menjadi tak berarti bila tak diimbangi dengan softskill dan pengembangan diri lainnya.
Sebagai mahasiswa teknik yang berada pada jurusan teknik kimia, kami belajar untuk melihat suatu proses, mempelajarinya, dan mencari ide bagaimana proses itu menjadi semakin efektif dan optimal. Berbicara mengenai proses, pastilah semua produk yang ada di dunia ini melewati proses. Baik produk itu adalah produk jadi maupun produk setengah jadi. Oleh karena itu dengan banyaknya produk yang digunakan manusia untuk menunjang kehidupannya –bila disangkut pautkan dengan prospek kerja kami– kami memiliki banyak sekali lapangan pekerjaan. Kami dapat mengabdi menjadi konsultan, EPC (Engineering, Procurement, Construction), bidang Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perminyakan, dll.
Menjadi konsultan EPC saat ini banyak diminati oleh sarjana teknik kimia. Karena apabila mereka dapat menceburkan diri disana mereka dapat semakin mengasah kemampuan otak kirinya dengan terus melakukan observasi sebagai bagian dari pekerjaannya, contohnya bila berada di Saipem, Rekayasa Industri, dan Tripatra. Selanjutnya bidang Chemical Company yang menjadi salah satu pekerjaan favorit teknik kimia. Penyebabnya karena berhubungan langsung dengan bidang industri chemical yang menjadi inti dari keprofesian Teknik Kimia. Perusahaan favoritnya adalah BASF, Nalco, Givaudan, dan Lautan Luas. Lalu yang terakhir yaitu FMCG karena dinilai dapat memberikan business sense yang tinggi saat menekuni di beberapa posisi pekerjaan FMCG. Teknologi baru yang ditemukan di production/technical division menjadi tantangan tersendiri lainnya. Perusahaan FMCG yang menjadi favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nestle, Danone, Unilever, Kraft, dan L’Oreal.
Dari ketiga peminatan itu, saya lebih condong pada pilihan ketiga. Karena itulah alasannya mengapa dulu saya memilih teknik kimia sebagai jurusan yang ingin saya perdalam. Entah esok saya akan berkerja pada salah satu perusahaan yang disebutkan tadi, ataupun akan mendirikan sebuah lapangan pekerjaan dengan FMCG sebagai bidang pengkhususannya.
Teknik kimia adalah pembicaraan mengenai proses. Suatu proses adalah sistem dari banyak bagian. Oleh karena itu kami memerlukan kerjasama dalam tim sebagai landasan untuk berbagi tugas supaya hasil yang didapatkan maksimal. ( Maria Oktaviani ) Berita Beasiswa Penuh S1 Dalam Negeri