Anak Rusak dan Bodoh Akibat Game Online

Written by on ,
dampak game online

Game atau permainan memang tak jauh dari dunia anak-anak. Bahkan orang gedhe pun senang memainkannya. Ditambah sekarang ini banyak sekali situs yang menawarkan tentang game ini, di dalam permainan tersebut juga bervariasi seperti tembak-tembakan, pertarungan, perkelahian, membasmi musuh , permainan olah raga dan lain-lain. Kadang kita sebagai orang tua juga tak mau kalah dengan anaknya, tak jarang pula kita ikut bermain game bersama anak. 

Tanpa kita sadari pengaruh permainan game itu sendiri terhadap anak terutama anak-anak yang masih butuh bimbingan orang tua berkisar usia 0-12 tahun. Pada usia ini sang anak masih perlu perhatian khusus dari orang tua. Orang tua yang tak sabar terkadang terlalu mengikuti keingnan anak ini itu alih-alih agar tidak menangis. Namun ini ternyata adalah tindakan yang salah, anak menjadikan menangis sebagai senjata apabila keinginannya tidak terpenuhi. Dan ini bisa terbawa hingga ia dewasa. 

Kembali lagi ke permainan game . Berhubungan dengan alasan “ Agar tak menangis” akhirnya orang tua memberikan anaknya permainan game agar anak diam tak mengganggu orang tua. Satu sisi memang orang tua dapat menyelesaikan tugas, namun ini akan mengancam psikologis anak. Pada usia 0-12 tahun anak memiliki masa keemasan dalam berpikr. Jadi baik tidaknya didikan anak pada usia ini bisa membentuk watak dia. Tayangan-tayangan pada permainan game tentunya diserap oleh otak mereka. Kemudian dibawa kealam bawah sadar. Sehingganya tak heran jika anak senang menyerang layakya permainan di game yang sering ia mainkan. Hal ini disebabkan karena sang anak yang selalu ingin tahu dan cenderung aktiv tergelitik untuk mempraktekkan apa yang mereka lihat. Anak terdidik dengan kekerasan meskipun orang tuanya tak pernah mengajarinya. Dimana dia mendapatkan ini semua? Dari game online yang ia mainkan tentunya. 

Dengan game ini juga mejadikan anak berbahagia dengan penderitaan orang lain. Mengapa demikian? Karena didalam game kebanyakan mengedepankan ego. Pokoknya saya harus basmi semua musuh yang menghalangi saya. Tak peduli siapapun dia. Dan berbahagia apabila musuhnya kalah atau mati. Inilah yang terekam di memori anak. Rasa bahagia apabila telah menyingkirkan orang yang menghalanginya, tak peduli siapapun ia. 

Selajutnya adalah ke produktivitas waktu. Dengan bermain game menjadikan seseorang menjadi kecanduan sehingga banyak waktu yang dibuang untuk bermain yang satu ini. Apabila orang tua membiarkan anaknya berjam-jam memainkan game dan tidak mengarahkannya, sang anak akan terbiasa hingga besar. Maka tak heran jika saat ini banyak anak yang membolos demi bermain game. Anak menjadi malas belajar dan jiwanya game. Yang lebih parah adalah game yang berbau Pornografi. Sekarang ini banyak sekali game yang mengarah pada hal-hal yang berbau pornografi. Adegan-adegan pada game tersebut telah meningkatkan hormone anak menjadikannya dewasa belum saatnya. Pergaulan bebas dimana-mana bermula dari game. Sang anak yang penasaran akhirnya mempraktekkan apa yang ia lihat. 

Kita sebagai orang tua atau calon orang tua hendaknya lebih selektf dalam memilihkan sesuatu untuk anak. Radiasi layar laptop ataupun ponsel juga dapat memutus syaraf-syaraf anak yang masih sangat sensitive sehingga benarlah istilah mainan game membuat bodoh. Jikalau memang ingin menyenangkan anak, lebih baik anak dibacakan shiroh shiroh nabi, diperdengarkan ayat-ayat suci ataupun diajak bereksplor didapur. Meskipun semua berantakan namun semua itu dapat merangsang otaknya untuk berkembang dengan sholeh dan sholehah. ( Uhibbukum Fillah ) Dampak Buruk Anak Versus Gadget
.