Kata motivasi hari ini, mari kita belajar dari kebiasaan-kebiasaan matahari. Matahari adalah sumber kehidupan. Ya ... istilah ini tentunya sudah akrab di telinga kita. Bahkan Alloh pun memuliakan cptaannya yang satu ini dengan menamakan sebuah surat Al Quran dengan Asy Syams yang artinya matahari.
Semua energy bersumber dari matahari. Bila dahulu kita belajar IPA. Dari matahari kita dapat mengambil banyak manfaat. Ia juga menjadi sumber cahaya yang paling utama di muka bumi ini. Dan sederetan manfaaat lainnya, tak mampu di jelaskan di sini. Dari matahari ini kita juga dapat mengambil banyak pe;ajaran diantaranya adalah:
Matahari disiplin.
Perhatikan saat matahari terbit dan terbenam! Anda tentu dapat mengetahuinya bukan, bila di perkirakan matahari akan terbit pukul 06.00 pagi dan terbenam pikul 18.00 sore. Pernahkah matahari mengulur waktu terbit atau terbenam? Pernahkah matahari terbit pukul 10.00 pagi? Jawabannya tentu tidak. Matahari selalu tepat waktu, dan sesuai kadarnya. Ia memjalani sebagaimana yang telah ditentukan, tak pernah terlambat sedikitpun. Kedisiplinan ini yang patut kita contoh, karena selayaknya manusia pada umumnya kita kerap kali mengulur-ngulur waktu, tidak disiplin dan cenderung menyia-nyiakan waktu.
Bayangkan saja jika matahari bersikap demikian. Ia merasa malas kemudian mengulur waktu terbit. Tentu dunia akan menjadi kacau bukan?
Matahari tak pernah ngambek.
Terkadang kita mengeluh ketika terkena terik matahari. Bahkan tak jarang keluar umpatan-umpatan ketidaksukaan kita terhadap panas. Lantas apakah matahari ngambek akan keluhan dan umpatan ini? Ia tetap terus bersinar dan memberi kehangatan meskipun banyak manusia yang mengeluhkannya. Ia tak pernah ngambek meski di umpat di caci dan sebagainya. Bayangkan jika matahari ngambek tak mau terbit seharian penuh. Mendung sehari saja kita sudah mengeluh tak karuan, apalagi sampai matahari ngambek. Manusia akan kelimpungan pastinya.
Dapat kita ambil pelajaran dan motivasi , jadilah manusia yang tak gampang sakit hati. Di celetuk sedikit sakit hati, di bercandain ngambek. Biasakan menjadi pribadi yang pemaaf, jangan ngambekan. Karena kita hidup tak sendiri banyak orang di sekeliling kita yang memiliki watak yang berbeda-beda. Apabila kita sering sakit hati, maka kita akan dijauhi orang. Biasakan untuk supel terhadap orang dengan tidak membeda-bedakan golongan dan sebagainya. Maafkan yang bersalah dan jangan mudah sakit hati.
Matahari tak pilih kasih.
Sinar matahari mencakupi semua aspek. Tak ada yang terlewatkan sedikitpun kecuali menggunakan pelindung. Ia menyinari semuanya, manusia, hewan, tumbuhan, rumah, jalan dan tak ada yang dibedakan. Bagaimana jadinya jika matahari ini pilih kasih, hanya manusia saja yang disinarinya, hewan dan tumbuhan tak mau di beri sinar. Tentunya akan terjadi ketidakseimbangan relasi. Yah ... matahari selalu bersikap adil. Kita sebagai manusia seyogyanya juga bersikap adil. Jangan maju tak gentar membela yang bayar. Hehe.. Agar tidak menjadikan istilah yang miskin yang tertindas. Karena tidak adanya sebuah keadilan. Pencuri ayam di penjara 10 tahun, sedang pencuri uang rakyat hanya beberapa bulan saja. Inilah yang terkadang di salahgunakan, jabatan dan harta melalaikan segalanya sampai melalaikan hak orang lain.
Kita pun terkadang demikian, jika orang yang kita sukai ia bersalah maka kita maafkan. Namun jika orang yang bersalah adalah orang yang kita benci, tidak sudi memaafkan. Bersikap adil memang susah. Namun alangkah baiknya jika meskipun kita tidak bisa tapi kita bersusaha untuk bisa. Contoh kecil, dalam suatu masalah dua orang bertikai, satu sahabat karib dan satu lagi musuh. Mereka meminta pendapat kita untuk mnyelesaikan suatu masalah. Di sini pasti akan timbul dilema, namun bila kita berjiwa adil. Tak sepantasnya kita langsung menjatuhkan vonis bahwa musuh yang bersalah. Perlu adanya pengklarifikasi, dan penjelasan masalah. Baru kemudian di ambil kesimpulan.
Alangkah indahnya dunia bila semua orang bersikap adil. Namun sayang presentase orang baik dan tak baik adalah berbanding terbalik.
Matahari konsisten.
Kepanasan matahari di pusatnya berkisar 6000 derajat C. Dan kepanasan matarahari yang kita rasakan sama yang dirasakan oleh nenek moyang kita adalah sama. Tidak berkurang sedikit ataupun bertambah. Yah .. inilah letak kosisten dari matahari. Ia sama sekali tak menambahi dan mengurangi takaran yang ada. Bila kita lihat pada jaman sekarang, banyaknya orang yang kurang bisa konsisten terhadap omonganya. Hari ini mengatakan A besok mengatakan B.
Bagaimana jika matahari ini plin plan, hari ini sangat panas, besok sedang, lusa sangat panas. Tentunya manusia akan bingung kan. Sikap konsisten inilah yang perlu ditanamkan pada diri kita. Sampai-sampai Alloh menjanjikan surga bagi seseorang yang konsisten dalam kebaikan. Dan menjadi amalan yang paling di cintai oleh Alloh. Ya ... perbolak-balikan hati serta banyaknya kondisi yang berlainan terkadang menjadikan kita berubah pikiran. Konsisten memang sulit. Sesulit mencari jarum di tumpukan jerami. Belajar konsisten butuh waktu yang lama, dan sulit. Tapi bila kita sudah terbiasa maka segalanya menjadi mudah. Itulah kata motivasi hari ini. ( Uhibbukum Fillah ) Menumbuhkan Sikap Disiplin Pada Anak