Ayah adalah sosok lelaki yang menyayangi kita melebihi sayang untuk dirinya sendiri. Kasih sayang ayah maupun ibu tak dapat kita balas melebihinya. Bahkan apabila gunung emas dihadirkan untuk membalas jasa mereka maka belumlah cukup untuk membayar semua kasih sayang mereka.
Ayah adalah sosok yang terkadang terlihat acuh tak acuh pada kita. Saat kita terjatuh ketika belajar berjalan atau naik sepeda. Ayah tidak tergopoh-gopoh menolong kita bahkan mengatakan”Tak apa, Nak. Ayo bangun lagi,” ini berbeda dengan ibu yang cemas dan langsung menolong. Disini ayah mengajarkan kita untuk tidak bergantung pada orang lain. Dan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Ayahmu mungkin memang tak pernah memuji didepanmu, namun ayahmu selalu memujimu didepan teman-temannya.
Ayahmu tak pernah menangis ketika kau harus pergi kesuatu tempat untuk suatu keperluan, namun dalam hati kecilnya ia menangis hanya saja tak ingin menampakkannya didepanmu. Namun menampakkannya ditengah munajat panjangnya.
Ayahmu memang bukan seperti kebanyakan ayah yang mampu mengabulkan permintaan anaknya dengan segera, namun ayahmu selalu berusaha untuk tak membuatmu kecewa ketika kau menginginkan sesuatu.
Ayahmu mungkin tak setampan bintang film, namun kesahajaannya melebihi ketampanan mereka.
Ayahmu mungkin tak pernah melarangmu berbuat ini itu, namun ia selalu menarik tanganmu ketika kau terjatuh.
Ayah mungkin tak secerewet ibumu dalam suatu hal namun dibalik diamnya ia ingin mengujimu sebatas mana kedewasaanmu.
Ayahmu mungkin selalu memarahimu ketika pulang malam. Hal ini kerena menyembunyikan kecemasannya karena tak ingin terjadi hal buruk menimpa dirimu.
Ayah mungkin hanya seorang petani atau buruh, namun ia berjuang mati-matian agar anaknya tidak seperti dia.
Ayahmu yang selalu menepuk pundakmu dan mengajakmu untuk memandang dunia luas. Mengajari bahwa hidup ini keras dan harus dihadapi. Mengajarkan arti sebuah perjuangan sehingga kau tak takut akan rintangan sebesar apapun.
Saat kau memutuskan tuk mengakhiri masa lajangmu ayahmu berusaha tuk menerima semua keputusanmu. Dan merelakannmu untuk disambut tangannya oleh orang lain. Meskipun dengan susah payah ia membesarkanmu dan ketika kau besar harus diambil oleh orang. Meski tak nampak kesedihan dalam aura wajahnya, namun tatapan sendu tak mampu membohongi semuanya. Bahwa ia mencoba untuk merelakanmu meski berat.
Maka masihkah kita meremehkan kasih sayang ayah yang kita tak menyadarinya. Ayahmu adalah ayah luar biasa. ( Diah Fitri N.S ) Test, Anda Dominan Otak Kiri atau Kanan?