Sejarah perpustakaan di dunia akan saya tuliskan disini sejauh pengetahuan saya. Silakan pembaca tuliskan dikolom komentar jika ingin menambahkan sejarah-sejarah perpustakaan yang lain.
Sejarah Perpustakaan di Sumeria
Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa sejarah perpustakaan berawal sekitar 5000 tahun yang lalu. Para pakar menjelaskan bahwa pada tahun 3000 SM, Bangsa Sumeria sudah memiliki perpustakaan kuil. Ketika itu kuil merupakan pusat ekonomi dan sosial masyarakat. Perpustakaan merupakan tempat untuk menyimpan arsip komersial dan administratif.
Koleksi perpustakaan kuil bangsa sumeria terdiri dari :
- Catatan transaksi perdagangan
- Catatan tantang grammar
- Catatan tentang matematika
- Catatan tentang obat-obatan dan perbintangan
Selain perpustakaan kuil, dilaporkan juga ditemukan adanya perpustakaan pemerintah yang mempunyai koleksi berupa rekening, kontrak, daftar pajak, dan catatan perkawinan.
Sejarah Perpustakaan di Mesir
Sejarah perpustakaan di Mesir bermula sejak tahun 2400 SM, Mesir dilaporkan juga telah memiliki perpustakaan kuil. Bagi bangsa Mesir, kuil adalah pusat keagamaan dan kebudayaan. Perpustakaan pada waktu itu adalah tempat menyimpan makanan, pendidikan, pengadilan, pusat arsip dan juga tempat belajar pengetahuan praktis, spiritual dan medis. Jadi perpustakaan mempunyai misi yang bersifat praktis dan keagamaan.
Koleksi perpustakaan Mesir adalah bahan-bahan dalam bidang :
- Administratif
- Magis
- Astronomi
- Astrologi
- Medis, berupa catatan tentang obat-obatan, diagnosa, perawatan dan bedah.
Dilaporkan juga bahwa Mesir mempunyai perpustakaan istana pada masa Raja Pharaoh Ramses II di Thebes sekitar tahun 1200 – 1300 SM. Koleksinya adalah dalam bidang pemerintahan, filsafat dan keagamaan.
Sejarah Perpustakaan di Assiria
Bangsa Assiria mempunyai perpustakaan yang sangat maju pada masa pemerintahan Raja Ashurbanipal pada sekitar abad ke-8 SM. Raja ini menganggap perpustakaan bukan hanya sekedar tempat menyimpan arsip tetapi juga merupakan pusat sumber rujukan dan juga sarana pendidikan kaum muda. Sang raja memerintahkan untuk mengumpulkan dan menerjemahkan lempengan-lempengan tanah liat dari Sumeria dan Babilonia. Koleksinya menyangkut semua bidang termasuk kesusastraan, sejarah, kalkulasi astronomi, matematika, linguistic dan grammar, kamus, perdagangan dan hukum. Misi perpustakaan kerajaan Assiria adalah untuk pendidikan dan penelitian.
Sejarah Perpustakaan di Yunani
Misi perpustakaan negara Yunani adalah untuk mengembangkan pendidikan dan penelitian. Hal ini dipengaruhi oleh semangat untuk belajar yang ada pada masyarakat Yunani terutama dengan adanya kegiatan mengajar yang dilakukan oleh filsuf-filsuf Yunani seperti Sokrates, Pluto dan Aristoteles. Keadaan seperti ini terjadi pada masa pemerintahan Aleksander Agung, yang kemudian berlangsung terus sampai masa Ptolomeus. Pada masa pemerintahan Ptolomeus II, putra Ptolomeus, Yunani melakukan pengumpulan, penerjemahan dan penyalinan terhadap berbagai literatur.
Sejarah Perpustakaan di Romawi
Perkembangan perpustakaan bangsa romawi terkait erat dengan keberhasilan mereka dalam merebut wilayah sekitarnya. Setiap penaklukan diikuti dengan penjarahan harta benda. Para panglima perang juga menyita buku-buku dari daerah taklukannya, kemudian mereka menyimpannya menjadi koleksi pribadi. Kepemilikan perpustakaan pribadi dianggap dapat menaikkan martabat seseorang. Ketika itu seseorang dianggap berpendidikan apabila menguasai karya-karya Yunani dan Latin. Pada masa pemerintahannya, Yulius Caesar membuka perpustakaan Yunani dan Latin dan membukanya bagi umum. Pada masa romawi, misi perpustakaan adalah untuk kepentingan stutus sosial dan kepentingan masyarakat umum.
Romawi (Kristen)
Konstatin Agung adalah Kaisar Romawi yang menjadi Kristen. Pada tahun 324 memindahkan ibu kota ke Bizantium, dan diubah menjadi Konstantinopel pada tahun 330. Ia mendirikan perpustakaan kerajaan dan menekankan karya latin . Penggantinya menambahkan karya Kristen dan penyembah berhala baik latin maupun yunani serta memperkerjakan penyalin naskah. Pada abad kelima, perpustakaan konstantinopel memiliki koleksi sekitar 130.000 volume, merupakan perpustakaan terbesar di Eropa. Pada abad tersebut, didirikan Universitas Konstantinopel yang berkembang sebagai pusat pengajaran di seluruh kerajaan. Misi perpustakaan pada masa ini adalah bersifat akademis.
Bangsa Arab
Kejayaan Islam atau Bangsa Arab mulai pada pertengahan abad ke-7. Karena adanya penghargaan yang tinggi pada kegiatan membaca dan belajar pada kebudayaannya, perpustakaan menjadi sarana yang umum pada rumah-rumah, istana dan perguruan tinggi pada dunia islam. Spanyol memiliki 70 perpustakaan, Bagdad 36, dan berbagai kota penting di Persia mempunyai perpustakaan.
Perpustakaan besar pertama adalah perpustakaan istana di Damaskus, yang mengoleksi bahan-bahan dari seluruh dunia dalam bidang kedokteran, filsafat, sejarah, kesusastraan. Pada abad ke-8 dan 9, Bagdad menjadi pusat kebudayaan tempat orang belajar masalah kedokteran, ilmu pengetahuan, dan filsafat.
Perpustakaan Pertapaan
Runtuhnya kekaisaran Romawi membawa dampak pada kemunduran perpustakaan di Eropa. Satu-satunya institusi yang dapat mempertahankan perpustakaan adalah pertapaan Kristen yang berkembang pada sekitar tahun 500. Tujuan perpustakaan pertapaan adalah sebagai (a) tempat kegiatan spiritual, mengarsip teks-teks keagamaan, dan mereproduksi teks-teks spiritual dan kadang-kadang juga teks sekuler. Salah satu contoh perpustakaan pertapaan adalah perpustakaan pertapaan benediktin di Monte Casino, Italia, didirikan pada tahun 529.
Perpustakaan Masa Renaisans
Setelah abad pertengahan, terjadi perubahan yang besar di Eropa dalam bidang ekonomi, sosial dan politik. Kekuasaan kaum sekuler menguat, meningkatnya orang yang melek huruf, menurunnya dominasi gereja, meluasnya perhatian terhadap ilmu pengetahuan, politik dan tradisi filosofis terutama perhatian terhadap karya-karya klasik filsuf Yunani dan Romawi merupakan gambaran keadaan sosial masa renaisans. Dalam keadaan yang demikian, muncul kembali perpustakaan-perpustakaan pribadi sepanjang sejarah , yang terkenal misalnya perpustakaan Petrarch dan Boccacio. Munculnya perpustakaan selain karena adanya ketertarikan pada usaha mempelajari hal-hal sekuler juga sebagai simbol status sosial yang tinggi kala itu. ( Penulis: Mun's Fadh ) Perpustakaan Buku Umum Kota Surabaya